1. Connection Less Packet –
Fordwarding Service
Conenection Less Packet adalah meneruskan paket tanpa pembentukan koneksi. Setiap internet paket tersusun header dan datanya. Fungsi header adalah untuk mengetahui informasi source address dan destination address.
Conenection Less Packet adalah meneruskan paket tanpa pembentukan koneksi. Setiap internet paket tersusun header dan datanya. Fungsi header adalah untuk mengetahui informasi source address dan destination address.
IP Header
· Version (4 bit) menunjukan standart header
·
Internet Header Length – IHL (4 bit)
menunjukan panjang header
·
Types of Service (8 bit) untuk
mengetahui tipe perawatan paket selama proses transmisi melalui internet dan
memberikan indikasi kualitas layanan yang diberikan oleh jaringan
·
Total Length (16 bit) menunjukan panjang
paket (termasuk header dan data)
·
Identification (16 bit) menunjukan value
yang diberi pengirim untuk perakitan fragment paket
·
Flags (3 bit)
Bit
0 : cadangan, harus bernilai 0
Bit
1 : (DF) 0 = boleh melakukan fragmentasi, 1 = jangan difragmentasi
Bit
1 : (MF) 0 = melakukan fragmentasi terakhir, 1 = melakukan lebih fragmentasi
·
Fragment Offset (13 bit) menunjukan
pemilik paket yang difragmentasi ini.
·
Time To Live (8 bit) menunjukan waktu
maksimum paket yang diperbolehkan untuk tetap berada di jaringan. Time to live
jika fieldnya berisi 0 maka datagram harus dihancurkan. TTL berkurang 1, setiap
melalui router.
·
Protocol (8 bit) menunjukan level
protokol selanjutnya yang digunakan di bagian informasi dari paket.
·
Header Checksum (16 bit) merupakan
sebuah checksum dari header dan sebuah verifikasi bahwa informasi yang
digunakan dalam memproses paket telah ditransmit dengan benar.
·
Souce Address (32 bit) menunjukan ip
address pengirim
·
Destination Address (32 bit) menunjukan
ip address penerima
·
Option : untuk menyediakan fungsi
kontrol yang diperlukan atau digunakan dalam beberapa situasi seperti
timestamps, security dan special routing
·
Padding : digunakan untuk memastikan
bahwa header berakhir pada batas 32 bit.
Didalam
router hanya diproses headernya sehingga router mampu mengetahui source address
dan destination address. Cara meneruskan hanya membaca IP address tujuannya.
Router
hanya meneruskan paket, jika router melakukan reassamble maka tugas router
semakin banyak sedangkan paket lain mengantri untuk dilakukan fordwarding. Maka
yang melakukan reassamble adalah penerima.
2. Transparancy & Simplicity
Tranparancy merupakan pengiriman data tanpa pemodifikasian data. Jadi proses pengecekan atau modifikasi hanya dibagian headernya.
Simplicity : kesederhanaannya adalah ketika header checksumnya bernilai 0 atau IP address tidak sesuai maka paket akan langsung dibuang.
Tranparancy merupakan pengiriman data tanpa pemodifikasian data. Jadi proses pengecekan atau modifikasi hanya dibagian headernya.
Simplicity : kesederhanaannya adalah ketika header checksumnya bernilai 0 atau IP address tidak sesuai maka paket akan langsung dibuang.
3. Survivability
Ketika
pengiriman paket lalu terjadi pemutusan koneksi maka paket akan langsung
dibuang (simplicity) lalu paket yang lain ketika ingin melakukan pengiriman
lagi maka melalui roputer yang lain karena tabel router berubah. Dan ketika di
endpoint diketahui ada paket yang hilang karena koneksi gagal maka akan
dilakukan pengiriman ulang.
4. Types of Quality of Service
QoS
dalam header menunjukan kualitas layanan yang diberikan oleh jaringan. Indikasi
ini hanya untuk memilih parameter di gateway. Jenis – jenis QoS :
·
Bit 0 – 2 : presidensi = lalu lintas
presidensi yang tinggi lebih penting daripada lalu lintas yang lainnya
·
Bit 3 : 0 = normal delay, 1 = low delay
·
Bit 4 : 0 = normal throughput, 1 = high
reliability
·
Bit 6-7 : cadangan untuk digunakan di
masa depan
5. Globally Fixed Address
Penulisan IP Address ditetapkan dalam bentuk 4 bilangan desimal yang dipisahkan oleh titik. IP Address ini dibagi menjadi 5 kelas yaitu kelas A, B, C, D dan E. Masing masing IP Address terdiri dari 32 bit yang terdiri dari network id, host id dan broadcast id.
Penulisan IP Address ditetapkan dalam bentuk 4 bilangan desimal yang dipisahkan oleh titik. IP Address ini dibagi menjadi 5 kelas yaitu kelas A, B, C, D dan E. Masing masing IP Address terdiri dari 32 bit yang terdiri dari network id, host id dan broadcast id.
Pembagian
Kelas IP Address
·
Kelas A : 1.0.0.0 – 127.255.255.255
·
Kelas B : 128.0.0.0 – 191.255.255.255
·
Kelas C : 192.0.0.0 – 223.255.255.255
·
Kelas D : 224.0.0.0 – 239.255.255.255
·
Kelas E : 240.0.0.0 – 247.255.255.255
6. Layered Protocol Stack
Arsitektur TCP/IP menggunakan 4 layer untuk menguraikan protocol kedalam fungsional modul. Keempat layer tersebut yaitu application layer, transport layer, internet layer, dan link layer.
Arsitektur TCP/IP menggunakan 4 layer untuk menguraikan protocol kedalam fungsional modul. Keempat layer tersebut yaitu application layer, transport layer, internet layer, dan link layer.
· Application
Layer
Menyediakan aplikasi kepada user
berupa telnet (remote login), FTP (file transfer), SMTP (pengiriman mail
elektronik).
· Transport
Layer
Menyediakan layanan komunikasi
end-to-end untuk aplikasi. Ada dua protocol transport layer dasar yaitu:
Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP)
· Internet
Layer
Menyediakan connectionless atau
layanan internetwork datagram, menyediakan jaminan pengiriman no end-to-end.
Dengan demikian, paket IP dapat tiba di host tujuan dengan rusak, digandakan,
tidak pada tempatnya, atau tidak sama sekali.
· Link
Layer
Digunakan sebagai protokol media
akses dan ada berbagai macam protokol link layer, sesuai dengan berbagai jenis
jaringan akses. Arsitektur TCP/IP memiliki bentuk jam pasir dimana berbagai
macam aplikasi dan protokol transport akan menyempit menuju 1 protokol yaitu
IP. Alasannya karena semakin mendekati IP, maka tugas yang dilakukan semakin
sedikit.
7. Distributed Management (masih
translate)
Autonomous
System (AS) adalah pertukaran informasi pada saat routing secara terdistribusi
dan dikelola secara independen atau sendiri. Generasi tabel routing secara umum
bersifat otomatis dan menggunakan algoritma routing terdistribusi yang
melakukan perhitungan berdasarkan metrik link.
Ada
dua algoritma routing yang didistribusikan secara standar:
·
Jarak Vector : membangun tabel routing
dengan melihat jarak terpendek untuk menuju ke tujuan masing-masing gateway.
Jarak diukur dalam jumlah dari hop, atau jumlah router untuk mencapai gateway.
Update dilakukan melalui komunikasi antara tetangga, dimana setiap router
mengirimkan jarak vektor ke tetangganya yang berisi jarak terpendek ke setiap
tujuan router. Algoritma Bellman - Ford digunakan untuk menghitung jalur
terpendek ini.
·
Link State : dimana setiap router
menginformasikan ke setiap router yan lain jarak menuju ke tetangganya. Ide
dasarnya adalah mendistribusikan ke semua router topologi jaringan dan setiap
router secara independen menghitung jarak optimal dan memiliki gambaran umum
mengenai jaringan. Algoritma Djkstra ini digunakan untuk menghitung jalur
terpendek untuk setiap tujuan dan metrik yang berbeda, yang biasa disebut
dengan cost. Cost dapat bernilai jumlah dari hop, delay, kecepatan, bandwidth atau
beban yang sewenang-wenang ditugaskan oleh administrator .
8. No Mobility
Ketika
host melakukan perubahan ke subnet lain, maka ip address akan mengalami
perubahan juga. Dalam arsitektur internet yang asli, tidak ada perbedaan antara
identitas node dan lokasi, mengarah ke "semantik overload" dari
alamat IP. Akibatnya, arsitektur asli hanya mempertimbangkan lampiran jaringan
statis, sehingga bisa dibilang tidak ada mobilitas.
9. No Security
Tidak ada keamanan di jaringan karena keamanan di jaringan tanggung jawab masing masing pengirim dan penerima (berdasarkan prinsip end to end).
Tidak ada keamanan di jaringan karena keamanan di jaringan tanggung jawab masing masing pengirim dan penerima (berdasarkan prinsip end to end).
Keamanan
di jaringan dilakukan dengan 2 cara yaitu:
·
Mengamankan data dengan enkripsi, atau
·
Mengamankan jalurnya



Komentar
Posting Komentar